menubar

Oct 14, 2010

When I was Young

Social network yang terkenal saat ini pastilah facebook, twitter, koprol dan sejenisnya.

Waktu itu (dani masih SMP beranjak SMA) facebook belum nyampai ke Indonesia dan belum merambah dunia persilatan apalagi menyentuh hidupku. Istilah @l4y pun belum dikenal. Ada sih beberapa yang udah narsis lewat friendster, dan sayangnya aku nggak tertarik dengan situs pertemanan itu. (Padahal ngak punya duit buat ke warnet, mending jajan soto di kantin sekolah). Internet sejam Rp 8.000 dan bandingkan harga soto yang cuman lima ratus rupiah. Warnet pun nggak menjamur seperti saat ini, apalagi laptop dan modem belum semurah sekarang. Kalo sekarang tarif Internet perjam sama dengan harga soto deket rumah gue, cuma tiga ribu. (Alah dan, belagu loe pake “gue” segala). Gramedia jadi tempat nongkrong asyik, murah meriah dan nyaman.

Hahahha….aku hanya ingin mengingat masa mudaku. Masa mudaku yang sebagian besar waktunya dihabiskan dengan belajar, bikin tugas dan PR, menulis lagu, cerpen dan sejenisnya. Kadang jail juga sih. Dulu menulispun masih dengan media kertas dan pulpen, kalo udah bener2 rapi, baru ke rental komputer buat diketik dan dicetak.

Buat yang seumuran denganku, pasti ngalami juga cerita berikut ini. Hadohhh, berasa tua banget dweh.

Pulang sekolah, nyalain radio, dengerin acaranya. Ambil hape (masih jadul, monochrom dan monophonic), mulai ketik ketik, kirim salam dan request lagu yang lagi hitz. Mantengin radio nungguin smsnya dibaca padahal belum tentu yang dikirimi salam dengerin juga, soalnya denger radio sebelah. Beda selera.

Yang paling ku inget, salah satu acara di radio emmm… lupa namanya. Acaranya tuh acara bagi-bagi no HaPe buat nyari kenalan baru.

Sekilas tentang acaranya:

Sang penyiar pujaan hati dengan suara indah nan merdu mengalun membacakan pesan singkat dari kawula muda. Membayangkan wajah penyiar itu pastilah seganteng dan secantik suaranya. Dolo, kalo pengen liat wajah asli mereka mesti maen ke stasiun radio trus minta poto bareng.

*Sms dari 05246… (sekian-sekian) : halo, gue cowok mau cari kenalan cewek, sms pasti dibalas, no miskol ya.

*Sms selanjutnya dari 0856….(sekian-sekian) : gue cewek, mau cari temen, cewek cowok gpp, asal masih SMA. Sms ya.

*Sms dari 081575752....: hae cewek2 cantik, gue Anto, sms gue dunk. Lo miskol, gue telpon deh.

Dan masih banyak lagi, intinya mempublikasikan no hape.

Ternyata radio menjadi social network yang murah. Dengan modal pulsa sms, bisa dapat teman, sahabat, musuh dan bahkan pacar. Tapi dulu sepertinya istilah social network / jejaring sosial pun belum diperkenalkan di Indonesia (atau dani yang nggak gaul kaleee).

Perkenalan berlanjut menjadi kopdar. Entah siapa yang pertama kali memberi istilah kopdar, aku juga kagak tau, tanya mbah gugel aja. Tempat bisa dipilih, tergantung budget tentunya. Dan yang jadi favorit pastinya Matahari dan Citraland. Dolo, kadang curang juga. Terima telpon selalu pake headset, tertutup rapi dengan rambut.

“Kamu dimana? Jadi pake baju apa? Kaos item gambar slank pake topi putih ya?”

Seperti secret agent, mengamati gerak –gerik tersangka tanpa dia ketahui. Gotcha…!!!

Hmm… wajahnya nggak menjanjikan, terlalu pendek, item pula. Dan dengan jurus seribu alasan, menolak ketemuan, kabooooorrrrrr. Matiin Hape, ganti nomor. Hahhaaaaaa….. SADIS.

Beberapa bulan selanjutnya. Hmm… tampang lumayan. Bolehlah. Ternyata anaknya juga seru diajak ngobrol. Tapi…. Belum juga sebulan udah bilang, “kamu mau jadi pacarku? Harus mau ya!”

Mamaaaaaaaaaaa…….. kaboooorrrr lagi. Aku kan masih muda, nggak boleh pacaran. Tampang juga masih polos banget. Nggak tau apa sih cinta dan komitmen.

Ganti nomor lagi. Hahahaa….

When I was young ^_^

(Kenangan jaman SMP)

No comments:

Post a Comment

Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)