menubar

Oct 4, 2011

Sate Kerbau Kaliwungu

Postingan yang telat banget :D

  Masjid Al Mutaqin, Kaliwungu, Kendal

Bulan September lalu, saya bersama Demitri sengaja berkendara dari Semarang menuju Kaliwungu, Kendal. Kami ingin menyaksikan Syawalan yang diselenggarakan kota ini setiap tahunnya.

Kami tidak menyaksikan prosesi kirab syawalan, karena kami datang malam hari. Saya tidak akan membahas Syawalan Kaliuwungu karena saya memang tidak tahu banyak. :D

Malam itu kami menjelajahi hampir seluruh area dekat masjid Al Mutaqin Kaliwungu. Padat, sesak, penuh, dan panas. Pengunjungnya berjubel di lorong-lorong pedagang yang sempit. Kalau menurut saya, syawalan di Kaliwungu itu hampir seperti dugderan di Semarang minus warak ngendog. Yang dijual pun hampir sama kok. Kami tidak menemukan hal unik dan khas di kota ini. Mungkin karea letaknya yang berdekatan dengan Semarang.


Satu jam kami berkeliling. Menuju arah pulang, saya melihat tulisan Sate Kerbau Satu-satunya di Kaliwungu. Ada di sebelah kanan mesjid. Bener nggak sih kalau hanya warung ini yang menjual sate kerbau di Kaliwungu? Hehehe... karena nggak tau juga sih. Kami mampir  sekalian mencoba sate kerbau. Saya belum pernah sih ngerasain daging kebo, jerapah, zebra dan kuda nil.

Saya memesan satu porsi berisi sepuluh tusuk seharga 22ribu. Potongan dagingnya lumayan besar. Ah, sayang nasinya habis, jadi ya dibungkus saja. Padahal kan rasanya beda ya kalau makan di tempat dibanding bungkus bawa pulang. Nggak dapet suasana warungnya. :D

Owh, ternyata rasanya hampir sama dengan daging sapi hanya saja tekstur seratnya lebih terasa. Disajikan bersama sambal kacang. Lumayanlah untuk memperkaya kuliner Kaliwungu.

Penampakan satenya udah jelek, karena dibungkus

Terus, ada nggak sih yang jual sate kuda nil? :D

5 comments:

Teman-teman boleh meninggalkan apapun disini. Sekedar say "hello", komentar, jejak dan lainnya. Terimakasih. (Tapi jangan anonim ya, ntar bingung mao berkunjung kemana)